Review Jurnal Internasional (Manajemen Layanan SI)
PENGANTAR:
Bagaimana memahami manajemen layanan?
Dengan melakukan pengamatan proaktif pada pemberian layanan
IT yang dilakukan untuk memastikan target akan menyepakati sebelumnya untuk
tanggung jawab, kualitas dan ketersediaan secara konsisten dapat terpenuhi.
Kenapa sangat penting untuk perusahaan?
karena ketika suatu perusahaan mulai banyak membutuhkan IT
sebagai penyedia layanan, semakin penting untuk memperhatikan tingkat kebaikan
dan kualitas layanan. Jika layanan IT ingin dikelola secara efektif, harus
memperhatikan langkah-langkah yang akan diterapkan untuk memastikan bahwa
kinerja yang sebelumnya telah sepakat untuk di toleransi.
Bagaimana manajemen layanan dapat membantu penyedia
layanan untuk memberikan dan mengelola layanannya?
- Memastikan
kinerja penyedia layanan berada dalam batas-batas yang ditentukan dan
disepakati.
- Pencegahan
pelanggaran SLA/Service Level Agreement.
- Identifikasi
dan pemantuan Indikator Utama Kinerja (Key Performance Indicators or KPI)
- Penyediaan
informasi kepada fungsi desain layanan untuk memungkinkan peningkatan kualitas
pelayanan.
Information Technology Infrastructure Library
Kerangka I.T.I.L
IT Infrastructure Library (ITIL) merupakan standar yang
dikeluarkan pemerintah United Kingdom (UK) sebagai kerangka kerja yang diacu
oleh best practice proses dan prosedur manajemen operasional. Lebih spesifik,
ITIL terutama memfokuskan terhadap pendefinisian fungsi, operasional dan
atribut organisasi yang diperlukan agar manajemen operasional dapat dioptimasi
secara penuh ke dalam dua kategori utama pengelolaan Aktivitas TI dalam
perusahaan yaitu: Service Support Management dan Service Delivery Management.
ITIL atau Information Technology Infrastructure Library
adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur,
pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam
suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI.
Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari
Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi
detail tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta
prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi
TI.
Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan
ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya
(ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan
ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan
Service Support (Dukungan Layanan).
Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL
v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan
siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian
tersebut adalah:
- Service
Strategy
- Service
Design
- Service
Transition
- Service
Operation
- Continual
Service Improvement
Terdapat 2 komponen operasional ITIL yaitu :
- Service
Support (yaitu aktifitas yang dilaksanakan minimal setiap hari)
- Service
Delivery (yaitu aktivitas yang dilaksanakan minimal
setahun/kuartal/bulanan)
Tujuan Information Technology Infrastructure Library
(ITIL)
adalah untuk menyediakan petunjuk untuk praktek terbaik
dalam manajemen layanan teknologi informasi. Ini mencakup pilihan yang dapat
diapdopsi dan diadaptasi oleh organisasi berdasarkan kebutuhan bisnisnya,
keadaan, dan kedewasaan dari penyedia layanan
Model Manajemen pelayanan I.T.I.L : Gambar kegiatan utama
dari tahap siklus hidup layananan.
1. Service Strategy: Tahap
perencanaan strategis dalam membangun kemampuan manajemen layanan (service
management), dan penyelarasan layanan dan strategi bisnis.
Proses dan fungsi:
– Financial management
– Service portfolio management
– Demand management
2. Service Design: Tahap merancang dan
mengembangkan layanan TI yang sesuai, termasuk arsitektur, proses, kebijakan
dan dokumen; tujuan service desain adalah untuk memenuhi kebutuhan bisnis saat
ini dan masa depan.
Proses dan fungsi:
− Service catalogue management
− Service level management
− Capacity management
− Availability management
− IT service continuity management
− Information security management
− Supplier management
3. Service Transition: Tahap mewujudkan
kebutuhan dari tahapan sebelumnya, dan meningkatkan kemampuan dalam transisi
layanan baru dan layanan modifikasi untuk dijadikan produksi.
Proses dan fungsi:
– Transition planning and support
– Change management
– Service asset and configuration management
– Release and deployment management
– Service validation and testing
– Evaluation
– Knowledge management
4. Service Operation: Tahap pencapaian
efektivitas dan efisiensi dalam memberikan dan mendukung layanan dalam rangka
untuk memastikan adanya nilai bagi pelanggan dan penyedia layanan.
Proses dan fungsi:
– Event management
– Incident management
– Request fulfillment
– Problem management
– Access management
– Monitoring and control
– IT operations
– Service desk
5. Continual Service Improvement: Fase
menciptakan dan memelihara nilai bagi pelanggan dengan perbaikan desain, dan
pengenalan layanan dan operasi.
Proses dan fungsi:
− The 7-step improvement process (CSI Improvement Process)
− Service reporting
SECTION 2:
STRATEGI LAYANAN:
Pengantar
Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi
ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan
organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi
juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam
bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses
inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.
Strategi layanan dari setiap penyedia layanan harus
didasarkan atas dasar pengakuan bahwa pelanggan tidak membeli produk, mereka
membeli kepuasan dari kebutuhan khusus. Oleh karena itu, untuk menjadi sukses,
layanan yang disediakan harus dapat dirasakan oleh pelanggan untuk memberikan
nilai yang cukup dalam bentuk manfaat yang ingin dicapai pelanggan.
Mencapai pemahaman yang mendalam mengenai kebutuhan
pelanggan, dalam hal apa kebutuhannya, kapan dan mengapa itu terjadi, juga
membutuhkan pemahaman yang jelas tentang persis yang pelanggan yang sudah ada
atau potensi pengguna dari penyedia layanan. Hal ini, pada gilirannya,
memerlukan penyedia layanan untuk memahami konteks yang lebih luas dari saat
ini dan potensi pasar tempat beroperasi penyedia layanan, atau mungkin ingin
beroperasi di dalamnya.
Strategi layanan tidak dapat diciptakan atau ada dalam
isolasi strategi menyeluruh dan budaya organisasi yang dimiliki oleh penyedia
layanan. Penyedia layanan mungkin ada dalam suatu organisasi semata‐mata untuk
memberikan layanan pada satu unit bisnis yang spesifik, untuk layanan unit bisnis,
atau mungkin beroperasi sebagai penyedia layanan eksternal yang melayani
beberapa bisnis eksternal. Strategi yang diadopsi harus memberikan nilai yang
cukup kepada pelanggan dan semua stakeholder penyedia layanan harus memenuhi
Jadi Service strategy/ Strategi Layanan adalah untuk melihat
perspektif/sudut pandang, posisi, rencana kedepan, dan pola yang IT Service
Provider harus jalankan agar menyokong bisnis yang organisasi kerjakan.
RESIKO
Setiap penyedia layanan tunduk pada kekuatan kompetitif. Semua
penyedia layanan dan pelanggan beroperasi dalam satu atau lebih pasar internal
atau eksternal. Penyedia jasa harus berusaha untuk mencapai pemahaman yang
lebih baik dibandingkan pesaingnya dalam pasar yang dinamis, pelanggan di
dalamnya, dan kombinasi dari faktor keberhasilan kritis pasar yang unik.
Jenis penyedia layanan TI
- Services
Strategy (SS), meliputi perencanaan strategis manajemen layanan dan
keterpaduan pelayanan dengan strategi bisnis.
- Services
Design (SD), outlines desain danpengembangan layanan jasa dan
prosesmanajemen.
- Services
Transition (ST), mengilustrasikanbagaimana persyaratan tahapan
sebelumnya(strategi dan desain) untuk layanan yangberkelanjutan dan dapat
dipertahankan.
- Services
Operation (SO), meliputi penyampaianyang efektif dan efisien dan dukungan
layanan,juga menyediakan referensi untuk kegiatanoperasional dalam
proses-proses lain.
- Continual
Service Improvement (CSI),perbaikan layanan yang berkelanjutan
danpengukuran kinerja proses yang diperlukanuntuk layanan
Empat Strategi 'P':
- Perspektif:
visi yang khas
- Position:
keunikan posisi sebagai dasar untuk berkompetisi
- Plan:
bagaimana provider layanan akan mencapai visi
- Pattern:
pola dasar yang berulang dalam decision making, biasanya berdasarkantema
pokok‟ atau guiding principles‟ atau kebijakan umum‟.
Manajemen Layanan sebagai Aset Strategis:
Penggunaan ITIL untuk mengubah kemampuan manajemen layanan
menjadi aset strategis, dengan menggunakan Manajemen Layanan untuk memberikan
dasar bagi kompetensi inti, kinerja khusus dan keuntungan tahan lama, serta
meningkatkan potensi penyedia layanan dari:
- kapabilitas:
kemampuan penyedia layanan (dalam hal manajemen, organisasi proses,
pengetahuan dan orang‐orang) untuk mengkoordinasikan, mengendalikan dan
menyebarkan sumber daya.
- sumber
daya: masukan langsung untuk memproduksi layanan,
misalnya keuangan, modal, infrastruktur, aplikasi, informasi
dan orang‐orang.
SECTION 3:
Mengapa Desain Layanan itu Penting?
Desain Layanan adalah tahap dalam siklus hidup layanan
secara keseluruhan dan merupakan elemen penting dalam proses perubahan bisnis.
Peran Desain Layanan dalam proses perubahan bisnis dapat
didefinisikan sebagai:
Desain yang tepat dan inovatif layanan TI, termasuk
arsitekturnya, proses, kebijakan dan dokumentasi, untuk memenuhi kebutuhan
sekarang dan masa depan bisnis yang telah disepakati.
Lima Aspek Utama Dari Desain Layanan ?
- Solusi
layanan baru atau perubahan.
- Sistem
manajemen layanan dan perangkatnya, khususnya Portfolio Layanan.
- Arsitektur
teknologi dan sistem manajemen.
- Proses,
peran dan kemampuan.
- Metode
pengukuran dan satuan.
Tujuan dan sasaran utama Desain Layanan adalah sebagai
berikut:
- Desain
layanan untuk mempertemukan manfaat bisnis yang telah disetujui.
- Desain
proses untuk menunjang sikus hidup layanan.
- Mengidentifikasi
dan mengelola resiko.
- Desain
keamanan dan kerentanan infrastuktur TI, lingkungan layanan, arsitektur,
kerangka kerja, dan dokumen untuk menunjang desain dari kuaitas solusi TI.
- Membangun
keahlian dan kemampuan dalam TI.
- Berkontribusi
terhadap keseluruhan peningkatan kualitas layanan TI.
Paket Desain Layanan (SDP):
Mendefinisikan seluruh aspek dalam layanan TI dan
keseluruhan persyaratan dari setiap tingkatan dalam siklus hidup layanan. SDP
dihasilkan untuk setiap layanan TI baru, perubahan mayor, atau layanan TI yang
dikeluarkan.
sumber:
Brinkman, Richard. 1999. “Startegic Asset Management
Framework”. South Australia: Government of South Australia.
Link:
NPM : 17115594
Kelas : 2KA30
Review Jurnal Internasional (Manajemen Layanan SI)
Reviewed by M. Harun
on
Kamis, April 20, 2017
Rating:

Tidak ada komentar